Kutipanmerupakan pinjaman pendapat atau kalimat yang diambil dari seseorang, baik berupa tulisan atau lisan yang bertujuan untuk memperkokoh argumentasi di sebuah karya tulis. Selain digunakan untuk memperkuat argumen, kutipan juga bisa dijadikan sebagai landasan teori, penjelasan suatu uraian, atau sebagai bukti untuk menunjang sebuah pendapat. PenerbitBuku - Menulis buku merupakan salah satu keinginan masyarakat yang tidak dapat semua orang untuk melakukannya. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dengan cara menulis buku yang baik dan benar. Maka langkah awal yang wajib Anda ketahui ketika hendak menulis buku adalah cara untuk menulisnya. Nggak sulit loh ternyata menulis buku 1 Posisi duduk yang tepat saat menulis adalah badan tegak dan tidak membungkuk 2. Kita tidak boleh memegang pensil dengan cara menggenggam karena tulisan kita akan menjadi jelek. 3. Buku tulis diletakkan di meja saat menulis. 4. Akibat jika jarak antara mata dan buku tulis terlalu dekat adalah mata kita akan cepat lelah dan bisa merusak mata. CaraMenulis Kutipan yang Benar, Lengkap Beserta Contohnya. 14 Juni 2021 4.40 AM · Bacaan 4 menit. Bola.com, Jakarta - Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat/ide/gagasan orang lain yang diambil dari sumber tertentu. Satu di antara tujuan mengutip ialah untuk memperkukuh argumen dalam tulisan sendiri. Vay Tiền Nhanh Ggads. Daftar Pustaka – Pengantar Teman-teman pernah mendengar istilah plagiat? Situasi ini bisa terjadi karena penulis tidak mencantumkan sumber asli dari bahan tulisan yang dibuatnya. Dalam dunia sekolah pun, teman-teman bisa saja terjebak dalam keadaan ini jika tidak mampu menuliskan sumber referensi dari makalah yang dibuat dengan baik dan benar. sumber gambar Walaupun terkesan mudah, nyatanya masih banyak yang kesulitan menerapkan penulisan daftar pustaka yang benar dalam akhir tulisannya. Tanda baca dan urutan selama penulisannya menjadi momok yang membuat seseorang terburu malas untuk mencantumkan berbagai referensi sumber dari tulisannya. Supaya teman-teman tidak dicap sebagai plagiat dan dapat menuliskannya secara tepat, berikut ini panduan cara menulis daftar pustaka yang tepat sesuai dengan jenis sumber yang dipakai. Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku. 1. Nama Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma , setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan. 2. Tahun Terbit Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir. 3. Judul Buku Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan italic miring. 4. Kota dan Nama Penerbit Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua . Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman menggunakan tanda titik . untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit. Contoh Daftar Pustaka dari Buku Data Buku Judul Family Medical Care Volume 4 Penulis Dr. John F. Knight Penerbit Indonesia Publishing House Kota Penerbit Bandung Tahun Terbit 2001 Cara Penulisan Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung Indonesia Publishing House. Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran, atau Majalah Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut. 1. Nama Pastikan nama yang teman-teman tulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi. 2. Judul Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak dengan format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip “ pembuka dan penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring. Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung […]. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal Data Artikel Judul Jurnal Sirok Bastra Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 Judul Artikel Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang Penulis Umar Solikhan Penerbit Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kota Terbit Pangkalpinang Tahun Terbit 2013 Cara Penulisan Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 hlm. 123-129. Pangkalpinang Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet Selain artikel cetak, tidak jarang seseorang mengambil sumber tulisannya dari artikel-artikel di internet dalam Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut 1. Nama Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak. 2. Tahun Penayangan Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut. 3. Judul Judul artikel daring tidak ditulis secara italic, melainkan hanya diapit tanda kutip “. 4. URL Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan kesahihannya. 5. Waktu Pengambilan Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu pengambilan artikel daring itu secara lengkap, yakni tanggal dan jam saat kamu mengunduh ataupun menjadikannya referensi. Selain urutan, masalah tanda batas dalam daftar pustaka artikel internet/daring agak berbeda dengan penulisan dari sumber cetak. Tanda titik . sebagai batas hanya berlaku untuk mengakhiri nama penulis dan tahun penayangan. Sementara itu, pembatasan dari judul ke URL dan dari URL ke waktu pengambilan data berupa tanda koma ,. Contoh Daftar Pustaka dari Internet Artikel Daring Data Artikel Judul Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global? Penulis Jeko Iqbal Reza Tanggal Tayang 29 Agustus 2015 Waktu Akses 10 Februari 2016, pukul URL Cara Penulisan Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”, diakses pada 10 Februari 2016 pukul Kontributor Teodora Nirmala Fau, Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI Materi lainnya Majas Unsur Intrinsik Puisi Unsur Intrinsik Cerpen 11+ Teknik Menulis Buku Bagi Pemula1. Pemilihan Ide dan Konsep2. Siapkan Outline atau Kerangka Isi Buku3. Lengkap Materi Pendukung Penulisan Buku4. Riset Gaya Penulisan Anda5. Menetapkan Target Waktu Penulisan Buku dengan Time Line6. Drafting Penulisan Naskah Buku7. Mulailah dengan Awal yang Menarik8. Pikirkan Pembaca Anda9. Siapkan Ruang Menulis10. Jaga Motivasi Menulis11. Terus Belajar dan Sering Latihan12. Terbitkan Buku-buku Hasil Karya Anda Teknik menulis buku bagi pemula. Seorang penulis yang ingin menulis buku yang berkualitas, penulis pemula harus mampu menguasai berbagai keterampilan menulis dan berbahasa dengan baik. Hal ini karena menulis buku membutuhkan keterampilan otak yang mampu mengasah kinerja otak dan menstimulasi otak agar dapat berpikir kreatif untuk merangkai kata demi kata. Untuk itu, menulis buku bagi pemula diperlukan latihan dan terus berlatih agar keterampilan menulisnya segera terasah. Karena tak bisa dipungkiri, selain pengetahuan yang luas dan juga wawasan yang luas, penulis membutuhkan keterampilan dan juga pengalaman yang didapatkan dari berbagai latihan yang dilakukan. Oleh sebab itu, teknik menulis buku bagi pemula yang paling utama adalah terus berlatih. Kunci keberhasilan dalam berlatih disebut juga konsisten. Jika penulis pemula rajin berlatih dan juga konsisten, maka hasil tulisannya juga terus meningkat dan ia dapat menulis buku berkualitas sama halnya dengan penulis andal. Lalu bagaimana cara memperoleh keterampilan dan bagaimana cara melakukan latihannya? Diperlukan teknik menulis buku bagi pemula yang tepat agar penulis dapat segera memiliki dan menguasai keterampilan menulis. Dengan demikian, teknik menulis buku bagi pemula juga nantinya akan memudahkan penulis dalam menulis buku-bukunya. 11+ Teknik Menulis Buku Bagi Pemula Di bawah ini ada beberapa hal yang perlu dipelajari penulis pemula sebagai teknik menulis buku bagi pemula. 1. Pemilihan Ide dan Konsep Teknik menulis buku bagi pemula yang harus dilakukan pada awal menulis adalah memilih ide dan konsep tulisan atau isi buku yang paling dekat dengan kehidupan atau pengalaman dan keahlian Anda. Misalnya jika Anda adalah seorang lulusan fakultas pertanian, maka Anda bisa menulis hal-hal mengenai pertanian, teknik panen yang baik, dan lain sebagainya. Anda juga dapat menulis buku yang juga sesuai dengan kesenangan atau hobi Anda, meskipun Anda tidak sekolah atau menempuh pendidikan di studi tersebut. Anda bisa mengeksplor diri dan mencari referensi yang valid mengenai hobi yang akan dituangkan di dalam buku Anda tersebut. Mengapa penulis pemula harus menulis buku yang sesuai dengan pengalaman, keahlian, bidang pekerjaan, atau bahkan hobi? Di bawah ini adalah beberapa alasannya – Penulis pemula harus memilih ide atau konsep untuk isi buku yang memang sesuai dengan bidangnya. Hal ini dilakukan atas tujuan agar penulis memahami betul apa yang akan ditulis, isi yang akan disampaikan, tujuan dan juga maksud dari ditulisnya buku tersebut, dan lain sebagainya. Penulis juga diharap mampu menguasai segmen atau target pembaca mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan pembaca dari sebuah buku tersebut. Karena berangkat dari pengalaman atau kehidupan sehari-hari, penulis akan dengan mudah menulis dan mendistribusikan buku sesuai dengan targetnya. – Penulis juga sangat harus memahami apa yang disukai masyarakat umum dari isi buku yang disampaikan. Oleh sebab itu, jika penulis menulis hal yang dekat dengan kehidupannya, maka penulis juga mampu menyampaikan tujuan dan maksud dengan baik serta bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat secara umum. Dengan demikian, buku yang Anda tulis tak hanya laku pada segmen tertentu tetapi pada masyarakat secara umum atau secara keseluruhan. 2. Siapkan Outline atau Kerangka Isi Buku Teknik kedua yang perlu dilakukan oleh penulis pemula dalam menulis buku adalah menyiapkan outline atau kerangka isi buku. Selain menyiapkan ide dan konsep, sebelum menulis buku penulis harus membuat daftar isi bukunya. Apa saja yang akan disampaikan atau ditulis dalam buku tersebut harus ditulis secara rinci. Hal ini karena dengan daftar isi buku atau kerangka dan poin-poin yang ditentukan, maka penulis dapat menyusun atau membuat buku sesuai dengan apa yang diinginkan atau sesuai dengan apa yang ingin disampaikan. Rencana isi buku atau yang juga disebut kerangka atau outline ini sangat penting untuk memandu penulis dalam proses penulisan buku. Ketika penulis mengalami kebuntuan; atau stuck dan macet saat menulis, maka penulis bisa melewati poin tersebut dan beralih ke poin atau bagian lain yang bisa dikerjakan terlebih dahulu untuk menghemat waktu. Atau kerangka yang dibuat tersebut juga bisa sebagai arahan bagi penulis, kira-kira apa saja yang akan dijelaskan dan disampaikan pada poin yang telah ditentukan. Dengan adanya outline atau kerangka, penulis dapat lebih terarah dan juga sistematis dalam menulis buku tersebut. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari outline atau kerangka isi buku yang harus disusun oleh penulis, baik penulis pemula maupun penulis berpengalaman atau penulis andal – Menjadi arahan atau map yang dapat membantu penulis dalam proses penulisan buku – Kerangka dapat membantu penulis ketika mengalami kemacetan berpikir atau stuck pada bagian tertentu, sehingga dapat menghemat waktu – Kerangka dibuat agar penulis lebih bekerja secara efektif, efisien, dan sistematis Baca Juga Mengembangkan Ide untuk Menulis Buku Merasa Buntu Kehabisan Ide? Teknik Menemukan Ide Menulis Buku Tips Memperkuat Ide Menulis Buku Menemukan Ide untuk Menulis Buku 3. Lengkap Materi Pendukung Penulisan Buku Setelah ide atau konsep sudah ditentukan dan outline atau kerangka selesai dibuat, penulis bisa lanjut masuk ke melengkapi materi pendukung dalam penulisan buku. Teknik menulis buku bagi pemula yang harus dilakukan dan dipahami adalah mengenai data atau materi pendukung yang lengkap. Mengapa demikian, buku yang berkualitas adalah buku yang memiliki isi dan juga pesan yang baik untuk disampaikan kepada pembaca dan dapat diterima oleh pembaca. Oleh sebab itu, penulis haru melengkapi materi dengan cara melakukan riset dan juga pengamatan atau bahkan penelitian. Materi yang didapatkan dari berbagai riset tersebut dikumpulkan dan dijadikan pendukung materi isi buku. Penulis dapat melakukan riset dengan berbagai cara, misalnya mencari buku di perpustakaan, di penelitian terdahulu, internet, penelitian, pengamatan, wawancara narasumber, diskusi, brainstorming, dan lain sebagainya. Setelah semua data didapatkan dan berhasil dikumpulkan, maka penulis harus mengumpulkannya ke dalam satu dokumen atau folder agar proses kerjanya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Mengapa perlu dilakukan riset? Hal ini agar buku yang ditulis dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis karena validitasnya terjamin. 4. Riset Gaya Penulisan Anda Selain mendapatkan materi pendukung yang juga valid, penulis juga harus memahami atau riset genre gaya penulisan yang sesuai dengannya sendiri. Mungkin Anda sebagai penulis belum mengenal, bagaimana gaya penulisannya yang baik. Oleh sebab itu dalam menulis, penulis harus mengenali dan memahami gaya bahasa yang ia gunakan. Bagaimana cara mengetahuinya? Anda bisa membaca ulang tulisan di media sosial, tulisan pada pesan singkat, atau berbagai tulisan yang pernah Anda buat. Kira-kira, tulisan manakah yang Anda tulis dengan secara mengalir sehingga Anda tidak kesulitan dalam merangkai kata. Dengan mengenal gaya penulisan tersebut, selain akan lebih memudahkan dalam menulis, Anda juga lebih efektif dalam menulis karena kata demi kata akan mengalir ketika Anda menulis buku sesuai dengan gaya penulisan atau gaya bahasa yang biasa digunakan biasanya. Beda halnya dengan jika penulis menulis buku dengan gaya penulisan atau gaya bahasa yang bertentangan dengan yang biasa dilakukan, maka penulis akan lebih kesulitan dalam menyelesaikan tulisan atau bahkan tidak selesai tepat pada waktunya. 5. Menetapkan Target Waktu Penulisan Buku dengan Time Line Teknik menulis buku bagi pemula yang tak boleh dilupakan dan ditinggalkan adalah menetapkan target waktu penulisan buku. Seringkali, penulis hanya menyelesaikan tulisannya sesuai waktu yang ia tentukan sendiri. Sehingga bisa jadi tulisan justru selesai di luar target atau tidak sesuai dengan yang ditentukan. Oleh sebab itu, penulis wajib menentukan target waktu penulisan buku secara jelas dengan membuat timeline. Dengan membuat timeline, maka penulis bisa menyelesaikan buku sesuai dengan target yang sudah mereka tentukan sendiri. Timeline atau garis waktu dibuat serealistis mungkin agar penulis lebih terarah dan terukur. Dengan demikian, proses penulisan bisa berjalan secara efektif dan efisien serta penuh dengan komitmen, sehingga tulisan yang dihasilkan tidak hanya selesai tepat waktu tetapi juga berkualitas dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik oleh penulisnya, meski yang menulis adalah penulis pemula. 6. Drafting Penulisan Naskah Buku Setelah itu, penulis juga harus melakukan drafting penulisan naskah buku. Ini penting dilakukan dengan cara memperhatikan outline atau kerangka yang sudah dibuat di awal tadi. Penulis juga harus kembali melihat timeline yang telah dibuat, agar drafting penulisan bisa berjalan terarah sesuai dengan maksud dan tujuan. Sama halnya dengan kemudahan yang ditawarkan saat membuat kerangka tadi, melakukan drafting penulisan penting apabila penulis mengalami stuck saat menulis, maka bisa melompati materi yang belum terpikirkan tersebut dan berlanjut ke draft lainnya yang sudah disusun. 7. Mulailah dengan Awal yang Menarik Saat penulis mulai menulis buku, biasanya ambisi penulis akan lebih dominan. Ambisi yang biasa diterapkan adalah menulis buku baik. Meski memiliki ambisi yang baik, namun ada baiknya penulis pemula lebih mengedepankan mengawali menulis dengan hal yang menarik. Tidak masalah jika penulis menulis atau mengawali buku dengan hal yang ringan namun menarik, dengan demikian, buku akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh pembaca dan penulis juga akan lebih mudah menyelesaikan buku karena tulisannya mengalir begitu saja. Namun jika ambisi yang dikedepankan, bukan tidak mungkin di tengah menulis penulis mengalami kebosanan dan stuck karena tenaganya terbuang di awal menulis. Ibaratkan menulis ini seperti menyelami lautan. Ketika saat pertama menyelam menemukan hal menarik, tentu penyelam akan terus menyelam lebih dalam. Tetapi ketika penyelam menemukan hal yang menakutkan saat pertama menyelam, bukan tidak mungkin ia akan berhenti menyelam dan naik lagi ke permukaan karena tidak tertarik dengan kedalaman laut selanjutnya. Terus berpikir kreatif dan juga sampaikan materi atau isi buku semenarik mungkin agar pembaca juga dapat menyelesaikan buku dengan baik. 8. Pikirkan Pembaca Anda Penulis yang baik adalah penulis yang dapat menulis atau menciptakan buku yang baik bagi pembacanya. Artinya, dalam menulis buku penulis juga harus memikirkan bagaimana pembaca yang nantinya akan membaca buku tersebut. Meski menulis adalah bentuk ekspresi dari buah pemikiran penulis, namun penulis harus mengetahui apa yang disukai pembaca. Cara mengetahui apa yang disukai pembaca adalah dengan melakukan riset pada situs penjualan buku. Kira-kira buku apa yang disukai dan laris di pasaran dan bagaimana cara penyampaian pesan atau informasi di dalam buku best sellers tersebut. Dengan demikian, selain menulis sesuai keinginan dan harapan, penulis juga mampu memahami permintaan dan target pasarnya. Baca Juga Tips Produktif Menulis 15+ Cara Memulai Menulis 10+ Tempat yang Cocok untuk Menulis Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula 9. Siapkan Ruang Menulis Penulis sering fokus pada teknik menulis buku bagi pemula saja sehingga melupakan kenyamanan diri sendiri. Ternyata penting untuk penulis memperhatikan kenyamanan pribadinya saat menulis, salah satunya dengan menyiapkan ruang menulis senyaman mungkin. Ketika penulis memiliki ruang menulis yang nyaman, otomatis penulis akan nyaman menulis dan merasa menulis adalah hal menyenangkan dan tidak membosankan. Oleh sebab itu, penulis harus mencari ruang atau tempat menulis senyaman mungkin. Jika di rumah, bisa memilih tempat favorit dan memilih waktu menulis sesuai dengan kapan penulis memiliki konsentrasi tinggi. Selain itu, bisa juga penulis sesekali menulis di luar rumah, misalnya di co-working space dan lain sebagainya untuk refreshing agar kegiatan menulis bisa berjalan menyenangkan, nyaman, dan tidak membosankan. 10. Jaga Motivasi Menulis Penulis juga harus menjaga motivasi diri sendiri saat menulis. Ini adalah hal yang paling sulit. Kebanyakan penulis sangat semangat saat awal menulis, namun ketika di tengah jalan menghadapi distraksi, maka akan malas dan menunda menyelesaikan tulisan. Oleh sebab itu, penulis harus terus menjaga motivasi menulis. Penulis bisa melakukan hal yang menyenangkan ketika mengalami kebosanan. Misalnya dengan membaca lagi tulisan yang ditulis, mengoreksi kesalahan, mencari materi yang lebih luwes dan menyenangkan untuk ditulis, dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk memberi persembahan atau hadiah bagi diri sendiri agar motivasi penulis tetap terjaga. 11. Terus Belajar dan Sering Latihan Teknik menulis buku bagi pemula yang harus terus dilakukan adalah terus belajar dan sering latihan. Meski nampaknya sepele, belajar dan berlatih ini kerap diabaikan oleh para penulis. Penulis kadang lupa bahwa keterampilan menulis harus terus diasah dan di-upgrade, beberapa caranya dengan terus belajar dan sering latihan menulis. Jika penulis mau belajar dari berbagai seminar atau workshop, mengikuti komunitas, dan lain sebagainya, maka wawasan penulis akan bertambah luas dan penulis mendapatkan pengalaman yang lebih banyak lagi karena menerima masukan dan juga ilmu dari luar. Sama halnya dengan belajar, berlatih juga penting dilakukan. Ketika penulis rajin melakukan latihan menulis buku, maka penulis akan ahli juga dalam menulis buku dan lancar saat menyelesaikan target tulisan. Maka dari itu, jadikanlah menulis buku ini sebagai kebiasaan dan juga hobi yang menyenangkan. Dengan demikian, belajar menulis bukan jadi hal yang sulit atau hal yang membosankan, tetapi jadi hal yang menyenangkan. Dengan belajar dan terus berlatih, maka tidak hanya penulis saja yang mendapatkan manfaatnya, namun buku yang ditulis dan pembaca tersebut dapat mengambil manfaat yakni membaca buku yang berkualitas yang ditulis oleh penulis yang berwawasan luas dan memiliki keterampilan yang mumpuni. 12. Terbitkan Buku-buku Hasil Karya Anda Teknik menulis buku bagi pemula yang terakhir adalah jangan malu dan jangan takut menerbitkan buku-buku hasil karya Anda. Jika Anda kesulitan mencari penerbit atau masih ragu dalam mencari penerbit, Anda bisa menjadikan Penerbit Deepublish sebagai pilihannya. Mengapa Deepublish? Tak hanya dapat menerbitkan buku saja, Deepublish dapat membantu penulis untuk konsultasi mengenai buku atau hasil karya yang sudah ditulis sehingga dapat meyakinkan penulis bahwa karyanya adalah layak untuk dipublikasi. Selain itu, Penerbit Deepublish juga tidak mematok biaya produksi yang mahal dan tergolong murah. Penulis dapat mendapatkan keuntungan lainnya karena Penerbit Deepublish sering ikut berbagai pameran buku sehingga buku yang Anda tulis bisa jadi salah satu buku favorit yang akan dibawa ke pameran dan berbagai penawaran menarik lainnya. Artikel Terkait Langkah-Langkah Menulis Puisi Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula Langkah Menulis Karya Ilmiah Tahap Menulis Buku yang Perlu Diketahui 5 Tahapan Menulis Buku dengan Mudah Tahapan Menerbitkan Buku Tahap Penulisan Buku Cara Menulis Cerpen yang Baik Langkah Menulis Puisi Cara Riset dalam Menulis Novel Menulis dengan Judul yang Menarik untuk Dibaca Unduh PDF Unduh PDF Pernahkah Anda ingin menulis buku, tapi tidak tahu cara memulainya? Pernahkah Anda mulai menulis buku, tapi mandeg dan tidak tahu cara melanjutkannya? Atau malah tergelincir dari rencana semula? Informasi berikut membagikan beberapa tips ampuh untuk merapikan, mengembangkan, dan menulis buku baru Anda. 1 Temukan sebuah ide. Sebelum mulai menulis buku, Anda butuh ide cerita. Ide ini adalah benih buku Anda. Tapi, menemukan sebuah konsep bisa terasa sulit. Ide-ide biasanya berdatangan kalau Anda terbuka untuk mengalami banyak hal. Ya, cara terbaik untuk menemukan ide adalah pergi keluar rumah dan beraktivitas. Konsep awal bisa beragam bentuknya. Anda bisa menemukan sebuah ide untuk alur cerita yang belum spesifik. Boleh juga gambaran situasi dan latar, profil tokoh utama, atau bahkan ide-ide kecil yang belum berkembang. Sekasar apa pun, tiap ide bisa berubah jadi buku yang luar biasa. 2Lakukan riset mengenai konsep. Begitu Anda menemukan konsep yang masih samar, mulailah menelitinya agar Anda memperoleh lebih banyak ide. Misalnya, Misalnya, Anda ingin menulis buku tentang anak-anak bermain gim video futuristik. Lakukan riset dengan mengunjungi pusat permainan arcade misalnya Timezone, membaca inovasi terbaru gim, dan memainkan beberapa gim. Saat melakukan aktivitas-aktivitas ini, Anda mungkin saja menyaksikan atau mengalami hal-hal yang memberi gambaran, cerita Anda nantinya tentang apa. Pengalaman itu juga bisa Anda cantumkan dalam cerita. 3 Kembangkan konsep. Setelah menemukan ide-ide yang bisa dicantumkan dalam cerita, Anda pastilah ingin mengembangkan konsep itu. Buatlah konsep jadi makin kompleks. Kembangkan konsep itu hingga berakhir dengan kesimpulan logis. Pikirkan apa yang akan terjadi akibat serangkaian peristiwa, atau apa pun yang menjadikan ide-ide itu lebih kompleks. Konsep yang lebih berkembang akan membantu Anda membangun alur cerita. Untuk cerita kita mengenai gim video, misalnya, bisa dikembangkan dengan bertanya, siapa pembuat gim video futuristik? Mengapa mereka membuatnya? Apa yang terjadi pada para pemainnya? 4 Pertimbangkan pembaca. Ketika menemukan dan mengembangkan konsep, Anda perlu mempertimbangkan pembaca Anda. Untuk siapa Anda menulis buku itu? Beda orang, beda pula minatnya. Pengetahuan dan pengalaman tiap orang juga berbeda-beda, tergantung demografi. Pertimbangkan semua ini agar Anda paham bagaimana pengembangan alur cerita dan tokoh serta penulisan buku batasi diri Anda. Walau buku itu tentang anak-anak bermain gim video, bukan berarti pembaca dewasa yang belum pernah memainkan gim video tidak bisa menikmatinya. Tapi, kalau Anda berniat menulis buku untuk pembaca yang belum pernah mengalami konten yang Anda tulis, Anda harus mendeskripsikan pengalaman-pengalaman para tokohnya dan menjabarkan topik itu sedemikian rupa sehingga mudah dipahami. Iklan 1 Pilih struktur narasi. Di tahap awal penulisan buku, Anda perlu merapikan alur cerita. Anda tentu boleh menyisakan ruang untuk improvisasi saat mulai menulis, tapi menulis cerita tanpa rencana jarang membuahkan hasil. Mulailah dengan memilih struktur yang cocok bagi Anda. Teori penulisan mengajarkan, ada beberapa struktur narasi klasik, yang digunakan oleh sebagian besar karya sastra. Tapi, kebanyakan tidak saling kontradiktif. Malah bisa dikombinasikan. Dua struktur narasi utama adalah Struktur babak Biasanya digunakan dalam naskah drama dan film, struktur babak bisa dengan mudah diaplikasikan ke novel. Menurut teori struktur ini, cerita yang baik adalah yang dipecah jadi bagian-bagian yang mudah dikenali. Umumnya ada 3 bagian, tapi 2 atau 4 bagian juga lazim. Di struktur narasi 3 babak yang klasik, babak pertama memperkenalkan tokoh utama dan tokoh sekuender, latar, masalah yang harus diatasi, dan biasanya informasi latar belakang. Babak ini memuat 25% dari keseluruhan cerita. Babak kedua menjabarkan dan mengembangkan konflik. Babak ini biasanya mengandung titik alur di mana tokoh utama menghadapi kemunduran atau musibah besar. Inilah esensi cerita, dan biasanya memuat 50% dari keseluruhan cerita. Babak ketiga adalah kesimpulan, di mana sang pahlawan berhadapan dengan sang penjahat, dan cerita mencapai klimaks, diakhiri dengan satu atau serangkaian adegan yang memuaskan atau-setidaknya-berkurang tegangnya. Tiap babak biasanya bisa dipecah jadi 3 sub-bagian, masing-masing menghadirkan penggalan cerita. Monomyth atau Perjalanan Pahlawan Teori struktur narasi ini diperkenalkan oleh Joseph Campbell. Menurutnya, hampir tiap cerita yang dilengkapi seorang pahlawan bisa disimpulkan jadi satu rangkaian pola dasar utama. Bermula dengan seorang pahlawan yang terpanggil untuk bertualang walau awalnya dia menolak beban itu. Sang pahlawan mendapat bantuan sebelum melintasi dunianya yang normal menuju dunia yang istimewa. Dia selalu dikenal terpikat petualangan di mana dia merasa tersesat dan sendirian awalnya. Sang pahlawan kemudian melewati sejumlah ujian. Saat inilah dia biasanya bertemu tokoh-tokoh pembantu. Di akhir ujian dia mengalami perubahan pribadi yang signifikan. Sang pahlawan lantas berhadap-hadapan dengan antagonis utama, menang, dan pulang membawa hadiah yang dianugerahkan padanya. 2 Pilih jenis konflik. Anda perlu memikirkan jenis konflik yang Anda ingin cantumkan dalam cerita. Langkah ini membantu Anda mengembangkan alur cerita sekaligus mengarahkan Anda ke cerita-cerita serupa lainnya. Dari cerita-cerita itulah Anda bisa memperoleh inspirasi. Ada banyak teori mengenai jenis konflik, tapi yang utama antara lain Manusia melawan alam Dalam cerita ini, tokoh utama melawan fenomena alam. Misalnya, dia tersesat di alam liar, atau harus mengadapi antagonis berupa binatang. Contoh cerita yang mengangkat konflik semacam ini adalah film 127 Hours. Manusia melawan kekuatan gaib Dalam cerita ini, tokoh utama melawan makhluk-makhluk gaib seperti hantu dan iblis, Tuhan, atau entitas lain yang tidak berasal dari dunia kita. The Shining adalah contoh cerita yang mengangkat konflik ini. Manusia melawan manusia Konflik ini tergolong paling mendasar, di mana tokoh utama melawan orang lain. The Wizard of Oz termasuk salah satu contohnya. Manusia melawan peradaban Konflik ini menggambarkan tokoh utama melawan aturan atau norma masyarakat. Contohnya, novel Fahrenheit 451. Manusia melawan dirinya sendiri Dalam cerita ini, tokoh utama melawan benaknya sendiri, atau mengalami konflik batin. Contohnya, novel The Picture of Dorian Gray. 3 Pilih tema. Sengaja atau tidak, cerita Anda pada akhirnya memiliki tema. Inilah esensi cerita. Dengan menulis tema ini, Anda menyatakan apa yang Anda pikirkan mengenainya. Pikirkan tema-tema yang tercantum maupun yang bisa Anda cantumkan dalam buku Anda. Apa sih yang Anda ingin ungkapkan tentang tema itu? Langkah ini membantu Anda mengembangkan alur cerita. Caranya, hadirkan situasi-situasi yang bisa menyajikan ide-ide Anda. Dune karya Frank Herbert, misalnya, bukan tentang seorang pria yang mencoba membalaskan dendam keluarganya. Novel itu justru membahas risiko imperialisme. Herbert jelas-jelas mengungkapkan keyakinannya, bahwa kekuatan Barat terjerat situasi di mana mereka tidak semestinya berada, yang tidak bisa mereka kendalikan. 4Rencanakan titik-titik alur. Titik alur, yang dikenal sebagai plot point, adalah titik balik dalam cerita Anda. Biasanya berupa peristiwa penting yang mengubah jalur kehidupan yang tokoh Anda jalani. Anda perlu merencanakan, apa saja peristiwa-peristiwa penting ini. Cobalah menatanya dengan seimbang sepanjang alur cerita. Ada titik alur yang berguna meyakinkan tokoh Anda bahwa dia harus melanjutkan petualangannya. Inilah titik di mana rencana sang tokoh untuk mengatasi masalahnya hilang, berganti dengan klimaks yang memancing pertarungan final. 5Buat kerangka karangan. Begitu Anda tahu arah Anda dan bagaimana cara mencapainya, tuliskan semuanya. Kerangka karangan inilah panduan Anda, yang vital untuk kelancaran proses penulisan. Tuliskan fakta-fakta fundamental tiap adegan. Apa tujuan adegan itu? Tokoh seperti apa yang ada di adegan itu? Di mana mereka berada? Apa yang mereka pikirkan dan rasakan? Tuliskan juga secara mendetail rangkaian peristiwa untuk tiap adegan. Ini cara terbaik mencegah "writer's block" yang melumpuhkan. Buku Anda setidaknya mencakup fakta-fakta fundamental tiap adegan, bahkan kalaupun Anda merasa cerita Anda belum sempurna. Iklan 1Tentukan jumlah tokoh. Ketika merencanakan buku Anda, pikirkan berapa banyak tokoh yang ingin Anda gunakan. Bisa sesedikit mungkin untuk menimbulkan perasaan minimalis dan kesepian. Atau justru banyak tokoh, yang berguna membentuk sebuah dunia yang kompleks dan rinci. Langkah ini penting karena Anda perlu merencanakan tokoh-tokoh itu pada saat bersamaan untuk menyeimbangkan mereka. 2 Seimbangkan tokoh. Tidak ada manusia yang baik hati, hebat dalam segala sesuatu, tanpa kekurangan sama sekali istilah untuk tokoh semacam ini dalam penulisan adalah "Mary Sue" dan, percayalah, takkan ada yang menyukainya kecuali Anda. Lengkapi tokoh-tokoh Anda dengan pergelutan dan kekurangan nyata agar mereka makin realistis. Pembaca pun akan menyukainya. Ingat, pembaca Anda punya kekurangan, maka tokoh-tokoh Anda mestinya juga punya kekurangan. Kekurangan yang dimiliki tokoh memberi Anda kesempatan untuk memperbaikinya sepanjang cerita. Inilah syarat sebuah cerita bagus. Tokoh Anda melewati tantangan-tantangan yang mengubahnya jadi sosok yang lebih baik di akhir cerita. Pembaca menginginkannya! Membaca cerita seperti itu, mereka bisa percaya bahwa mereka juga sanggup jadi orang yang lebih baik di ujung pergelutan mereka. 3Kenali tokoh. Begitu Anda punya tokoh-tokoh yang seimbang, kenali mereka. Bayangkan bagaimana reaksi mereka dalam beragam situasi bahkan kalaupun situasi itu takkan pernah ada dalam buku Anda. Bayangkan apa yang diperlukan untuk memicu emosi tertentu dari diri mereka, apa harapan dan impian mereka, apa yang membuat mereka menangis, siapa orang-orang yang paling penting bagi mereka, dan kenapa. Dengan mengenali tokoh-tokoh Anda, Anda bisa lebih paham bagaimana mereka bertindak dalam situasi yang akan Anda ciptakan untuk mereka. Alhasil, mereka jadi tokoh-tokoh yang konsisten dan lebih realistis. 4Evaluasi tokoh. Ketika mengembangkan tokoh lebih jauh, Anda sebaiknya mundur sejenak dan mengevaluasi tokoh-tokoh itu. Pastikan mereka benar-benar penting bagi alur cerita. Kalau tidak, hilangkan saja. Kalau ada terlalu banyak tokoh, terutama tokoh yang tidak pernah berperan unik, pembaca bisa bingung. Tak ada gunanya pula untuk buku Anda. Iklan 1 Bayangkan latar cerita. Tentukan lokasi buku Anda. Bayangkan bagaimana penampakan arsitekturnya, bagaimana tata kotanya, seperti apa alamnya, dan lain-lain. Kemudian tuliskan semuanya. Langkah ini membantu agar deskripsi Anda bukan hanya konsisten, namun juga mendetail. Alhasil, latar yang tercipta lebih kuat sekaligus realistis. Anda bisa saja mengatakan pada orang lain bahwa langit berwarna biru. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meyakinkannya. Caranya, kemukakan bahwa ketika matahari terbenam, langit itu memudar dari hijau pucat layaknya daun jadi hijau hangat, sementara segala di sekitarnya tampak kusam, sebelum tirai kegelapan turun layaknya bulu gagak. Ajak pembaca menyaksikannya melalui penuturan yang gamblang, yang bisa Anda lakukan hanya kalau Anda memahaminya dengan baik. 2Pikirkan logistik. Katakanlah Anda menulis tentang sekelompok petualang yang berusaha mencapai sebuah kota legenda di sisi lain sebuah gunung. Ide bagus! Masalahnya, melintasi gunung butuh waktu lama. Beragam hal juga bisa terjadi sepanjang perjalanan. Jangan biarkan mereka menuntaskannya dalam 2 hari tanpa terjadi apa pun. Memangnya melintasi gunung semudah menjentikkan jari? Kalau mereka harus menyeberangi benua dengan berjalan kaki, alokasikan cukup waktu untuk perjalanan itu dalam alur cerita. 3Pahami indera. Kemampuan untuk memikat semua indera pembaca sungguh penting kalau Anda ingin mereka benar-benar larut dalam kata-kata Anda. Jangan sekadar menyebutkan apa yang tokoh Anda makan. Ungkapkan bagaimana kaldu daging meleleh dalam saat dia menggigitnya, memberinya ledakan rasa lemak dan asap. Jangan sekadar menyatakan bahwa bel berdering tepat di atas kepala tokoh Anda. Jelaskan bagaimana lantangnya suara itu menusuk tiap pikiran hingga hanya keinsafan akan dering itu yang tersisa. Iklan 1 Pilih metode penulisan. Bagaimana cara Anda menulis buku? Seiring perkembangan teknologi, tentunya pilihan makin banyak. Anda perlu memutuskan, metode apa yang paling cocok untuk Anda. Tapi, ingat, pilihan Anda akan memengaruhi penerbitan buku itu. Anda bisa menulis konten buku dengan pena dan kertas, mengetik dengan mesin tik, mengetik dengan komputer, atau menggunakan program yang merekam suara Anda dan menerjemahkannya jadi teks tertulis. Beda penulis, beda pula metode yang cocok. 2Tentukan tempat untuk menulis. Anda butuh ruangan yang cukup lega, di mana Anda bisa menulis tanpa gangguan. Tempat itu harus bisa mengakomodir metode penulisan yang Anda pilih, cukup nyaman, dan tidak disertai banyak gangguan. Misalnya, kafe, kantor, atau perpustakaan. 3Sediakan kenyamanan. Anda harus pastikan bahwa Anda takkan terganggu saat menulis. Karenanya, siapkan terlebih dulu segala yang Anda butuhkan. Beberapa orang punya kebiasaan tertentu, yang harus siap tersedia saat mereka menulis, misalnya makanan favorit atau duduk di kursi tertentu. Pastikan kebutuhan unik Anda terpenuhi sebelum Anda mulai menulis. Iklan 1Pahami kebiasaan Anda saat menulis. Apakah Anda menulis lebih baik pada jam-jam tertentu atau di lokasi tertentu? Mungkinkah puncak performa Anda justru saat Anda baru selesai membaca buku karya orang lain? Kenali cara Anda menulis agar Anda tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Kemudian rancang jadwal menulis sesuai kebiasaan itu. 2Menulislah dengan rutin. Setelah memutuskan jam-jam yang paling cocok untuk Anda, dan ada jadwal yang telah Anda tetapkan, patuhi jadwal itu. Gunakan waktu itu hanya untuk menulis. Anda boleh menulis bebas atau merencanakan novel. Yang penting, sepanjang jam-jam itu aktivitas Anda hanya menulis! Dengan begitu, kebiasaan akan terbentuk, dan Anda lebih produktif. 3Hancurkan "writer's block". Kadang menulis bisa terasa sulit, tapi jangan berhenti dan mengabaikan masalah itu. Kalau tidak, bisa-bisa buku Anda tidak selesai. Lakukan apa pun yang bisa mengundang inspirasi bagi Anda. Kemudian lanjutkan menulis. Bahkan ketika terasa lamban dan jauh lebih sulit, paksa diri Anda untuk terus menulis! Toh bagian itu bisa diperbaiki setelah semangat Anda pulih. Iklan 1 Mulai tulis buku Anda! Anda telah menyelesaikan semua langkah penting dan puntiran-puntiran yang dibutuhkan untuk merencanakan buku itu. Kini saatnya menulis! Di wikiHow ada beberapa artikel tentang cara menulis buku, yang bisa Anda gunakan sebagai referensi Cara Menulis Buku Cara Menulis Otobiografi Cara Menulis Buku sebagai Remaja Cara Menulis Buku untuk Anak-Anak Cara Menulis Kisah Fantasi yang Meyakinkan Cara Menerbitkan Sendiri Sebuah Buku Cara Menerbitkan Ebook Cara Menulis Cerita Pendek Cara Menulis Novel Cara Menulis Novella Cara Menulis Akhir Novel Cara Merancang Novel Cara Menulis Kerangka Karangan Cara Menulis Buku tentang Hal-Hal Tak Terduga Cara Menyiapkan Penulisan Buku Cara Menulis Buku Kehidupan Anda Selalu bawa pena atau pensil dan notes baik buku ataupun elektronik sehingga Anda bisa mencatat ide sewaktu-waktu. Ide biasanya menghampiri di waktu dan tempat yang tak terduga. Anda harus selalu siap! Jangan takut meminta bantuan orang lain. Tanyakan opini orang lain tentang buku Anda. Kadang, mengkritik diri sendiri sungguh sulit. Orang lain lebih bisa mengakui kalau ternyata buku Anda kurang bagus. Jangan bubuhkan judul sebelum buku Anda selesai. Judul yang bagus biasanya baru tercetus setelah Anda mengecek ulang seluruh isi buku. Mintalah orang lain untuk membaca buku Anda; tiap satu bab mungkin lebih mudah. Opini mereka bisa jadi berbeda dengan opini Anda. Pertimbangkan tiap saran dan kritik. Buku Anda lebih berpotensi terjual kalau tebalnya 200-250 halaman. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? WritingWritten by MasterClassLast updated Mar 2, 2022 • 5 min readA step-by-step guide can help new authors overcome the intimidating parts of writing a book, allowing them to stay focused and maximize their creativity.

dimanakah letak buku yang benar saat menulis